Rabu, 21 Maret 2012

Hingga Mei 2012, Stok Daging Nasional Masih Aman




Jakarta – Kementerian Pertanian menjamin ketersediaan daging sapi pada tahun 2012 akan aman hingga bulan Mei mendatang. Hal ini berdasarkan data stok sapi potong pada awal Maret 2012 yang mencapai 140.994 ekor, terdiri dari sapi impor 116.455 ekor dan sapi lokal 24.539 ekor. Dari jumlah tersebut, sebanyak 71.565 ekor merupakan sapi siap potong dimana 59.296 ekornya merupakan sapi ex-impor dan 12.269 sapi lokal.

 

“Dari total stok sapi yang tersebut, kami menjamin bahwa pasokan daging sapi akan aman hingga dua bulan ke depan, yakni pada April hingga Mei 2012. Karena, jumlah stok sapi yang tersisa dan siap dipotong untuk bulan berikutnya sebanyak 69.429 ekor,” kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ir. Syukur Iwantoro, MS, MBA pada acara konperensi pers di Jakarta pada Jum’at (16/3).

Menurut Ir. Syukur Iwantoro, MS, MBA, stok sapi sebanyak 140.996 ekor tersebut merupakan stok tahun 2011 ditambah dengan realisasi impor triwulan I tahun 2012 sebanyak 57.159 ekor dari target 60.000 ekor. “Perkiraan sampai dengan akhir Maret tersedia 143.835 ekor yaitu dari stok sapi dan sisa jatah triwulan I yang belum direalisasikan sebesar 2.841 ekor,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan Ir. Syukur Iwantoro, MS, MBA bahwa pada bulan Maret 2012 direncanakan pemasukan impor sapi untuk triwulan II (April-Juni) sebesar kurang lebih 125.000 ekor. Jika dibandingkan dengan rata-rata konsumsi daging secara nasional pada 2012 yaitu sebanyak 40,34 ribu ton per bulan maka ketersediaan daging dijamin aman, baik di pasar tradisional, hotel dan industri, karena terdapat kelebihan 13,05 ribu ton, aman untuk memenuhi kebutuhan dua bulan ke depan (April dan Mei 2012).
“Jumlah kelebihan tersebut, masih ditambah dengan stok yang ada di feedlotters sebanyak 69.429 ekor, kemudian 2.841 ekor kuota impor sapi triwulan I yang belum direalisasikan. Selain itu juga rencana pemasukan triwulan II sebanyak 125.000 ekor sehingga total seluruhnya sebanyak 197.270 ekor,” jelas Ir. Syukur Iwantoro, MS, MBA..Sumber Berita : Sekretariat Jenderal
Sumber: Biro Umum dan Humas * deptan.go.id

Tidak ada komentar: