Jumat, 07 Oktober 2011

Pendekatan PTT dapat Mendorong Swasembada Kedelai

Pengelolaan Tanama secara Terpadu (PTT) adalah model pendekatan yang dikembangkan Badan Litbang Pertanian untuk mengantarkan sejumlah komponen teknologi kepada petani. Ciri utama pendekatan itu adalah keterlibatan peneliti, penyuluh dan petani secara aktif dalam menentukan komponen paket teknologi yang akan diterapkan. Dengan demikian, komponen teknologi yang diterapkan bisa berbeda-beda antar daerah.
 
Hasilnya, sebuah demfarm yang diselenggarakan BPTP Jatim dengan pendekatan PTT pada kedelai di Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, mampu berproduksi 2,2-2,3 t/ha, jauh lebih tinggi dari cara tradisional yang hanya sekitar 1,5 t/ha.
 
Seorang peneliti BPTP Jatim, Dr. Q. Dadang E., sekaligus selaku penanggung jawab demfarm untuk Kab. Jember menyebutkan, jika kebutuhan nasional diproyeksikan 800.000 t dan produktivitas kedelai 2,3 t/ha, maka untuk berswasembada kita hanya memerlukan luasan lahan sekitar 350.000 ha. Jika banyak daerah menanam kedelai lebih dari sekali dalam setahun, maka kita memerlukan luasan yang kecil. Dengan catatan, imbuhnya, pendekatan PTT harus diterapkan dengan baik dan benar.
 
Demfarm itu menerapkan komponen varietas unggul (Argomulyo, Burangrang, Anjasmoro, Kaba, dan Grobogan), cara tanam dengan ditugal pada bekas potongan rumpun padi, tanam 2-3 tanaman per lubang, dan Pengendalian Hama secara Terpadu. Cara tanam tersebut juga meningkatkan efisiensi benih yang semula 50 kg/ha menjadi 40 kg/ha.
 
Untuk menyebarluaskan kabar baik itu, panen kedelai demfarm dikemas dalam sebuah acara “Temu Lapang Inovasi Teknologi Kedelai” (20/9/2011) yang diselenggarakan atas kerja sama BPTP Jatim dengan Diperta Kab. Jember.
 
Acara temu lapang yang diselingi dengan temu wicara itu, dihadiri oleh Kepala Diperta Kabupaten Jember beserta jajarannya, KTNA, HKTI, ketua-ketua Gapoktan, serta seluruh anggota kelompok-kelompok tani dan Muspika di lokasi demfram, serta stakeholder penyedia saprotan.
 
Dalam kesempatan itu, petani juga menyatakan akan mengembangkan hasil panen dari varietas yang diminatinya untuk musim tanam berikutnya. Varietas kedelai pilihan mereka adalah Argomulyo dan Burangrang. Courtesy : BPTP Karangploso Jatim

Tidak ada komentar: