Larutan MOL adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumberdaya yang tersedia setempat. Larutan MOL mengandung unsur mikro dan makro dan juga mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang tumbuhan, dan sebagai agens pengendali hama dan penyakit tanaman, sehingga MOL dapat digunakan baik sebagai pendekomposer pupuk hayati dan sebagai pestisida organic terutama sebagai fungisida.
Larutan MOL dibuat sangat sederhana yaitu dengan memanfaatkan limbah dari rumah tangga atau tanaman di sekitar lingkungan misalnya sisa-sisa tanaman seperti bonggol pisang, gedebong pisang, buah nanas, jerami padi, sisa sayuran, nasi basi, dan lain-lain.
Bahan utama dalam larutan MOL teridiri dari 3 jenis komponen, antara lain :
- Karbohidrat : air cucian beras, nasi bekas, singkong, kentang dan gandum
- Glukosa : cairan gula merah, cairan gula pasir, air kelapa/nira
- Sumber bakteri : keong mas, buah-buahan misalnya tomat, papaya, dan kotoran hewan.
- Menggunakan air rebusan kedelai (Air rebusan kedelai ± 10 liter ditambahkan Gula merah ¼ kg )
- Menggunakan air kelapa (air kelapa ± 10 liter, gula merah ¼ kg, buah-buahan busuk secukupnya)
- Menggunakan batang pisang (air kelapa ± 10 liter, gula merah ¼ kg, batang pisang 0,5 cm )
- Menggunakan kotoran hewan (kotoran hewan (sapi, kerbau) ± 10 liter, gula merah ½ kg, dedak/bekatul 5 kg, air kelapa secukupnya (untuk mengaduk sampai basah))
Bahan : Dedaunan, dedak dan bahan organic lainnya serta larutan MOL
Cara membuat ; Bahan organik yang tersedia disusun berlapis-lapis. Setiap lapisan disiram dengan larutan MOL. Ketebalan masing-masing lapisan 10 s/d 15 cm. tumpukan bahan organik ini ditutup dengan plastic. Pengadukan dilakukan setiap 10 hari. Ciri-ciri pupuk yang sudah jadi yakni apabila dikepal tidak panas dan remah.
- Sederhana dan mudah dipraktekkan
- Murah karena memanfaatkan bahan lokal yang tersedia sekitar lingkungan
- Biota tanah terlindungi
- Memperbaiki kualitas tanah dan hasil panen
- Tidak mengandung racun sehingga aman bagi manusia dan ternak
Sumber Pustaka :
Purwasasmita, M. 2009. Mikroorganisme Lokal Sebagai Pemicu Siklus Kehidupan Dalam Bioreaktor Tanaman. Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia, 19-20 Oktober 2009.
Courtesy of BPTP Kalteng on line Jumat, 20 Mei 2011 03:01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar