Pekarangan adalah sebidang tanah yang berada disekitar rumah yang
digunakan untuk tempat bermain anak-anak, untuk acara keluarga dan acara
keakraban, serta ditanamai dengan berbagai jenis tumbuhan dan tanaman
serta tempat pemeliharaan berbagai jenis ternak dan ikan.
Tujuan dari pemanfaatan pekarangan adalah untuk (1) meningkatkan
pemenuhan gizi mikro melalui perbaikan menu keluarga.(2) menumbuhkan
kesadaran keluarga agar mengenali dan mengetahui sumber-sumber pangan
yang ada disekitar kita. (3) menumbuhkan kesadaran keluarga agar mau
dan mampu memanfaatkan bahan pekarangan menjadi sumber pangan dan gizi
keluarga.
Kegiatan pemanfaatan pekarangan sudah sejak lama dilaksanakan, bukan
saja sebagai penyedia bahan makanan yang beraneka ragam akan tetapi juga
dapat berfungsi sebagai tambahan penghasilan keluarga/tabungan keluarga
Dari hasil pengamatan selama ini, tenyata belum semua pekarangan
dimanfaatkan secara baik, karena: (1) Lahan pekarangan hanya ditanami
dengan beberapa komoditi saja, sedangkan ternak dan ikan belum
dipelihara, padahal potensinya cukup tinggi. (2) Petani belum dapat
merancang pola tanam pekarangan dengan baik sehingga sering mengalami
kekurangan bahan makanan seperti sayuran, buah-buahan dan umbi-umbian
akibatnya menu keluarga kurang bervariasi, cenderung tidak seimbang dan
hanya memenuhi sumber karbohidrat saja. (3) Petani belum terbiasa
membatasi pekarangan dengan pagar hidup yang dapat berfungsi sebagai
sayuran (sumber vitamin A). (4) Setelah panen petani tidak menanam lagi,
dengan alasan sulit mencari bibit/benih sayuran karena mereka belum
mampu menghasilkan bibit/benih yang baik dan bermutu.
Manfaat pekarangan.
Pekarangan kalau ditanami dengan berbagai jenis tanaman dan tumbuhan serta pemeliharaan ternak dan ikan sangat banyak manfaatnya karena pekarangan dapat menghasilkan berbagai bahan pangan yang bergizi tinggi, seperti sayuran, buah-buahan, ternak kecil, unggas dan ikan, disamping itu kalau pekarangan diusahakan dengan baik dapat sebagai sumber pendapatan/tabungan keluarga karena hasil pekarangan bukan hanya untuk dikomsumsi tetapi juga dapat dijual sebagai sumber pendapatan keluarga dan kalau ditata dengan baik dapat sebagai penambah keindahan rumah.
Pekarangan kalau ditanami dengan berbagai jenis tanaman dan tumbuhan serta pemeliharaan ternak dan ikan sangat banyak manfaatnya karena pekarangan dapat menghasilkan berbagai bahan pangan yang bergizi tinggi, seperti sayuran, buah-buahan, ternak kecil, unggas dan ikan, disamping itu kalau pekarangan diusahakan dengan baik dapat sebagai sumber pendapatan/tabungan keluarga karena hasil pekarangan bukan hanya untuk dikomsumsi tetapi juga dapat dijual sebagai sumber pendapatan keluarga dan kalau ditata dengan baik dapat sebagai penambah keindahan rumah.
Pada dasarnya memanfaatkan pekarangan adalah pekerjaan yang mudah dan
menyenangkan karena : (1) Semua anggota keluarga dapat membantu
mengelola pekarangan. (2) Pengaturan tanaman di pekarangan merupakan
kegiatan yang tidak sulit karena bibit/benih sayuran, buah-buahan dan
ternak dapat disediakan di pekarangan. (3) Dengan pergiliran tanaman
yang baik, bahan makanan dapat dihasilkan secara terus menerus dengan
jenis yang beranekaragam dan (4) Kotoran ternak dengan memperhatikan
kebersihannya dan kesehatannya dapat digunakan sebagai pupuk tanaman dan
sisa tanaman dapat digunakan sebagai makanan ternak dan ikan. (5)
Pengaturan tanaman di pekarangan dapat menambah keindahan rumah
sekaligus memperbaiki lingkungan hidup.
Budidaya tanaman sayuran di pekarangan.
1) Pengolahan tanah dilakukan dengan kedalaman ± 15 cm. Tanah dihaluskan dan diratakan. Bedengan dibuat dengan lebar 80 - 100 cm dan panjang disesuaikan dengan lahan pekarangan yang ada.
2) Bibit/benih ditanam dengan jarak tanam 10 x 10 cm² atau 15 x 15 cm² ( jarak tanam disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanam).
3) Pemeliharaan tanaman perlu dilaksanakan seperti penyiraman, penyiangan (dengan mencabut atau membuang tanaman pengganggu atau gulma).
4) Berikan pupuk kandang atau kompos pada tanaman dan kalau ada hama dan penyakit yang menyerang gunakan bahan alami (non kimia) agar sayuran kita bebas dari pestisida (sayuran organik).
5) Jenis tanaman yang ditanam di pekarangan sebaiknya diatur secara bergiliran. Pergiliran tanaman disesuaikan dengan musim.
6) Petiklah/panenlah tanaman sesuai dengan umurnya. Untuk tanaman sayuran dapat dipanen setelah berumur 20 - 60 hari.
1) Pengolahan tanah dilakukan dengan kedalaman ± 15 cm. Tanah dihaluskan dan diratakan. Bedengan dibuat dengan lebar 80 - 100 cm dan panjang disesuaikan dengan lahan pekarangan yang ada.
2) Bibit/benih ditanam dengan jarak tanam 10 x 10 cm² atau 15 x 15 cm² ( jarak tanam disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanam).
3) Pemeliharaan tanaman perlu dilaksanakan seperti penyiraman, penyiangan (dengan mencabut atau membuang tanaman pengganggu atau gulma).
4) Berikan pupuk kandang atau kompos pada tanaman dan kalau ada hama dan penyakit yang menyerang gunakan bahan alami (non kimia) agar sayuran kita bebas dari pestisida (sayuran organik).
5) Jenis tanaman yang ditanam di pekarangan sebaiknya diatur secara bergiliran. Pergiliran tanaman disesuaikan dengan musim.
6) Petiklah/panenlah tanaman sesuai dengan umurnya. Untuk tanaman sayuran dapat dipanen setelah berumur 20 - 60 hari.
Sumber : Kenali Potensi Sumber Pangan Disekitar Kita.
Pusat Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Ketahanan Pangan
Pusat Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Ketahanan Pangan
Penulis : Arman Moenek (Penyuluh Pertanian Madya). Cortesy of Cyber Extension Kementan RI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar