Gambar : www.google.co.id |
Pekarangan
adalah sebidang tanah darat yang terletak langsung di sekitar rumah
tinggal dan jelas batas-batasnya, karena letaknya di sekitar rumah, maka
pekarangan merupakan lahan yang mudah diusahakan oleh seluruh anggota
keluarga dengan memanfaatkan waktu luang yang tersedia. Pemanfaatan
pekarangan yang baik dapat mendatangkan berbagai manfaat antara lain :
- Sumber pangan, sandang dan papan penghuni rumah.
- Sumber plasma nutfah dan ragam jenis biologi.
- Lingkungan hidup bagi berbagai jenis satwa.
- Pengendali iklim sekitar rumah dan tempat untuk kenyamanan.
- Penyerap karbondioksida dan penghasil oksigen.
- Tempat resapan air hujan dan air limbah keluarga ke dalam tanah.
- Melindungi tanah dari kerusakan erosi.
- Tempat pendidikan bagi anggota keluarga.
Pekarangan
merupakan lahan di sekitar rumah, karena itu pemanfaatan pekarangan
bukan hanya mempertimbangkan hasil, tapi juga perlu mempertimbangkan
aspek keindahan. Sebagai acuan, penataan pekarangan dapat dilakukan
sebagai berikut :
- Halaman depan (buruan):, tanaman hias, pohon buah, tempat bermain anak, bangku taman, tempat menjemur hasil pertanian
- Halaman samping (pipir): tempat jemur pakaian, pohon penghasil kayu bakar, bedeng tanaman pangan, tanaman obat, kolam ikan, sumur dan kamar mandi
- Halaman belakang (kebon): bedeng tanaman sayuran, tanaman bumbu, kandang ternak, tanaman industri
Komoditi
yang diusahakan dipekarangan sebaiknya disesuaikan dengan kesesuaian
komoditi dengan daerah yang bersangkutan, peluang pasar, dan nilai guna
meliputi:
- Tanaman pangan: umbi-umbian, kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan, bumbu-bumbuan, obat
- Tanaman bernilai ekonomi tinggi: buah, sayuran, hias (bunga potong, tanaman pot, tanaman
taman, anggrek) - Ternak: ternak unggas hias, ternak petelur, ternak pedaging
- Ikan: ikan hias, ikan produksi daging, pembenihan dll.
DAUR ULANG DI PEKARANGAN
Usahatani
di pekarangan dapat dilakukan dengan biaya yang lebih murah karena,
limbah yang dihasilkan dapat di daur ulang untuk kepentingan usahatani
berikutnya :
BUDIDAYA ORGANIK- Sampah pekarangan dan sampah rumah tangga dapat dikomposkan dengan membuat lubang sampah atau bak-bak pengomposan
- Pupuk kandang dan endapan lumpur dari kolam digunakan untuk pupuk bagi tanaman
- Selain untuk pupuk, sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan ikan
Budidaya
tanaman di pekarangan sebaiknya dilakukan secara organik atau sesedikit
mungkin menggunakan bahan kimia. melalui upaya tersebut bahan pangan
yang dihasilkan lebih sehat.
POLA TANAM VERTIKAL (TANAM BERSUSUN)- Bahan organik berasal dari sisa tanaman, limbah ternak, libah rumah tangga atau lumpur endapan kolam ikan.
- Proses pengomposan dapat dipercepat dengan menggunakan biodekomposer yang banyak dijual di pasaran ( EM4, STARDEC, BIODEC, dan lain-lain)
Pola
tanam vertikal merupakan usaha pertanian dengan memanfaatkan lahan
semaksimal mungkin dengan memanfaatkan potensi ketinggian, sehingga
tanaman yang diusahakan per satuan luas lebih banyak. Pola ini selain
menghemat tempat juga hemat dalam penggunaan pupuk dan air
TABULAMPOT- Media tanam dapat menggunakan media campuran tanah, pupuk kandang dan pasir/sekam dengan perbandingan 1:1:1 yang ditempatkan pada bak-bak tanaman (paralon, bambu, pot) yang diatur bersusun ke atas.
- Tanaman yang menginginkan keteduhan diletakan paling bawah dan yang lebih suka panas diletakkan di atas.
Tabulampot adalah menanam tanaman buah-buahan (bisa tanaman lainnya: bunga) di dalam pot.
- Media tanam harus mampu menopang tanaman, dapat menyediakan hara, air dan aerasi yang baik (sama dengan untuk pola tanam vertikal)
- Pot yang kurang baik, akan menghasilkan tata udara yang kurang baik sehingga kurang menguntungkan untuk perkembangan akar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar