Pengambilan Nira (Penyadapan)
Sumber Gambar: google.co.id |
Pengambilan
nira (penyadapan) dapat dilakukan terhadap kelapa hibrida pada umur 4
tahun, dan kelapa dalam pada umur 8 tahun. Pohon kelapa bisa disadap
bila telah menghasilkan tiga tandan bunga dengan panjang tandan yang
termuda telah mencapai 20 cm. Tandan bunga yang disadap merupakan tandan
yang seludangnya belum mekar. Mayang dipotong bagian ujungnya sekitar
10 cm untuk memudahkan keluarnya nira. Penyadapan nira sebaiknya
dilakukan pagi hari ( sebelum pukul 08.00) atau sore hari (setelah pukul
16.00). Penyadapan berikutnya dilakukan dengan memotong mayang sedikit
untuk melancarkan keluarnya nira. Setiap mayang dapat diambil niranya
selama 40 hari.
Nira merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroba seperti bakteri dan jamur. Kontaminasi mikroba akan menyebabkan nira mengalami perubahan sifat karena proses fermentasi sehingga nira tidak dapat menjadi gula. Untuk pengawetan nira, selain bahan pengawet penggunaan air kapur masih tetap dianjurkan. Penggunaan air kapur dilakukan sebanyak 10ml untuk setiap liter nira, sedangkan penggunaan bahan pengawet seperti natrium bisulfit sebanyak 0,02% atau asam benzoate sebanyak 0,03%. Nira yang bermutu baik dicirikan dari kondisinya yang segar, tidak berasa asam, tidak berwarna (bening), beraroma harum, tidak berbusa, serta derajat keasaman (pH) 6,0-7,0 dengan kadar gula diatas 12%. Sumber : Agro Inovasi. Cyber Extension 01
Nira merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroba seperti bakteri dan jamur. Kontaminasi mikroba akan menyebabkan nira mengalami perubahan sifat karena proses fermentasi sehingga nira tidak dapat menjadi gula. Untuk pengawetan nira, selain bahan pengawet penggunaan air kapur masih tetap dianjurkan. Penggunaan air kapur dilakukan sebanyak 10ml untuk setiap liter nira, sedangkan penggunaan bahan pengawet seperti natrium bisulfit sebanyak 0,02% atau asam benzoate sebanyak 0,03%. Nira yang bermutu baik dicirikan dari kondisinya yang segar, tidak berasa asam, tidak berwarna (bening), beraroma harum, tidak berbusa, serta derajat keasaman (pH) 6,0-7,0 dengan kadar gula diatas 12%. Sumber : Agro Inovasi. Cyber Extension 01
Pengolahan Gula Kelapa
Sumber Gambar: google.co.id |
Nira
yang digunakan sebagai bahan baku gula kelapa harus bermutu baik. Nitra
disaring dengan kain halus (blacu) agar kotoran seperti ranting, daun,
semut, lebah dan serangga lainnya tersaring. Pemasakan nira dilakukan
pada suhu sekitar 110-120°C, dan terus menerus diaduk agar nira tidak
meluap. Nira yang telah mengental diaduk cepat dengan arah memutar.
Sumber : Agro Inovasi. Cyber Extension 02
Produk Olahan Nira Kelapa : Gula Semut
Sumber Gambar: google.co.id |
Pengkristalan
dilakukan dengan cara mnedinginkan nira yang telah masak sambil diaduk
secara perlahan-lahan. Lama pendinginan sekitar 10-15 menit. Setelah
tebentuk butiran-butiran selanjutnya pengadukan dipercepat sehingga
terbentuk butiran yang relatif halus. Pengayakan dilakukan untuk
memperoleh keseragaman ukuran butiran, dengan menggunakan ayakan 20
mesh. Gula semut yang telah dingin kemudian dikemas. Bahan kemasan yang
apat digunakan antara lain kantong plastik, botol plastik, dan stopless.
Mutu
gula kelapa dibagi ke dalam beberapa klasifikasi, yaitu : 1) mutu
super, yaitu gula kelapa yang keras dan berwarna cerah/coklat
kekuning-kuningan, 2) mutu A, yaitu gula kelapa yang keras dan berwarna
kecoklat-cokaltan, dan 3) mutu B, yaitu gula kelapa yang agak lembek,
berwarna coklat kehitam-hitaman. Sumber : Agro Inovasi . Cyber Extension 03
Produk Olahan Nira Kelapa : Gula Merah Cetak
Sumber Gambar: google.co.id |
Pencetakan
gula dilakukan setelah nira mengental dan berwarna kemerah-merahan
dengan cara menuangkannya ke dalam cetakan yang telah dibasahi dengan
air agar mudah dilepaskan. Bentuk cetakan bermacam-macam, diantaranya
bentuk kerucut, kubus, setengah lingkaran, dan sebagainya. Setelah
kurang lebih 10 menit dalam cetakan cairan sudah memadat, yang berarti
proses pembuatan gula telah selesai.
Gula merah
cetak yang telah dingin dikeluarkan dari cetakan kemudian dikemas. Bahan
kemasan yang digunakan antara lain daun dan batang pisang kering, daun
lontar, dan plastic. Pengemasan gula dengan plastik, aluminium foil,
atau kertas berlapis plastik dapat mempertahankan mutu dengan baik
karena kadar air, gula reduksi, dan warna gula relatif konstan dalam
penyimpanan 12 minggu.
Sumber : Agro Inovasi. Cyber Extension 04
1 komentar:
artikel yang menarik.. ditunggu postingan selanjutnya. ataukah ada website lainnya ?
Posting Komentar