Jumat, 08 Juni 2012

Pengambilan Nira (Penyadapan)

Sumber Gambar: google.co.id
Pengambilan nira (penyadapan) dapat dilakukan terhadap kelapa hibrida pada umur 4 tahun, dan kelapa dalam pada umur 8 tahun. Pohon kelapa bisa disadap bila telah menghasilkan tiga tandan bunga dengan panjang tandan yang termuda telah mencapai 20 cm. Tandan bunga yang disadap merupakan tandan yang seludangnya belum mekar. Mayang dipotong bagian ujungnya sekitar 10 cm untuk memudahkan keluarnya nira. Penyadapan nira sebaiknya dilakukan pagi hari ( sebelum pukul 08.00) atau sore hari (setelah pukul 16.00). Penyadapan berikutnya dilakukan dengan memotong mayang sedikit untuk melancarkan keluarnya nira. Setiap mayang dapat diambil niranya selama 40 hari.

 Nira merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroba seperti bakteri dan jamur. Kontaminasi mikroba akan menyebabkan nira mengalami perubahan sifat karena proses fermentasi sehingga nira tidak dapat menjadi gula. Untuk pengawetan nira, selain bahan pengawet penggunaan air kapur masih tetap dianjurkan. Penggunaan air kapur dilakukan sebanyak 10ml untuk setiap liter nira, sedangkan penggunaan bahan pengawet seperti natrium bisulfit sebanyak 0,02% atau asam benzoate sebanyak 0,03%. Nira yang bermutu baik dicirikan dari kondisinya yang segar, tidak berasa asam, tidak berwarna (bening), beraroma harum, tidak berbusa, serta derajat keasaman (pH) 6,0-7,0 dengan kadar gula diatas 12%. Sumber : Agro Inovasi.  Cyber Extension 01

Pengolahan Gula Kelapa

Sumber Gambar: google.co.id
Nira yang digunakan sebagai bahan baku gula kelapa harus bermutu baik. Nitra disaring dengan kain halus (blacu) agar kotoran seperti ranting, daun, semut, lebah dan serangga lainnya tersaring. Pemasakan nira dilakukan pada suhu sekitar 110-120°C, dan terus menerus diaduk agar nira tidak meluap. Nira yang telah mengental diaduk cepat dengan arah memutar.
Sumber : Agro Inovasi.  Cyber Extension 02

Produk Olahan Nira Kelapa : Gula Semut

Sumber Gambar: google.co.id
Pengkristalan dilakukan dengan cara mnedinginkan nira yang telah masak sambil diaduk secara perlahan-lahan. Lama pendinginan sekitar 10-15 menit. Setelah tebentuk butiran-butiran selanjutnya pengadukan dipercepat sehingga terbentuk butiran yang relatif halus. Pengayakan dilakukan untuk memperoleh keseragaman ukuran butiran, dengan menggunakan ayakan 20 mesh. Gula semut yang telah dingin kemudian dikemas. Bahan kemasan yang apat digunakan antara lain kantong plastik, botol plastik, dan stopless.
Mutu gula kelapa dibagi ke dalam beberapa klasifikasi, yaitu : 1) mutu super, yaitu gula kelapa yang keras dan berwarna cerah/coklat kekuning-kuningan, 2) mutu A, yaitu gula kelapa yang keras dan berwarna kecoklat-cokaltan, dan 3) mutu B, yaitu gula kelapa yang agak lembek, berwarna coklat kehitam-hitaman. Sumber : Agro Inovasi . Cyber Extension 03

Produk Olahan Nira Kelapa : Gula Merah Cetak

Sumber Gambar: google.co.id
Pencetakan gula dilakukan setelah nira mengental dan berwarna kemerah-merahan dengan cara menuangkannya ke dalam cetakan yang telah dibasahi dengan air agar mudah dilepaskan. Bentuk cetakan bermacam-macam, diantaranya bentuk kerucut, kubus, setengah lingkaran, dan sebagainya. Setelah kurang lebih 10 menit dalam cetakan cairan sudah memadat, yang berarti proses pembuatan gula telah selesai.
Gula merah cetak yang telah dingin dikeluarkan dari cetakan kemudian dikemas. Bahan kemasan yang digunakan antara lain daun dan batang pisang kering, daun lontar, dan plastic. Pengemasan gula dengan plastik, aluminium foil, atau kertas berlapis plastik dapat mempertahankan mutu dengan baik karena kadar air, gula reduksi, dan warna gula relatif konstan dalam penyimpanan 12 minggu.
Sumber : Agro Inovasi. Cyber Extension 04

1 komentar:

Sahabat Litbang mengatakan...

artikel yang menarik.. ditunggu postingan selanjutnya. ataukah ada website lainnya ?