Menanam cabe di musim hujan memerlukan teknik budidaya yang lebih intensif dibandingkan jika kita menanam cabe pada musim kemarau. Menanam cabe pada musim hujan bukanlah musim yang idela bagi budidaya cabe, sehingga biasanya menanam cabe pada musim hujan ini disebut sebagai bertanam cabe di luar musim (off season).
Menanam cabe pada musim hujan akan
menghadapi kendala cuaca yang tidak kondusif bagi tumbuh dan kembangnya
tanaman cabe secara normal. Musim hujan ditandai dengan curah hujan
yang tinggi dan kelembaban yang tinggi sehingga pada beberapa hal akan
memicu berkembangnya OPT baik hama maupun penyakit tanaman. Sehingga
risiko kegagalan panenya menjadi lebih besar.
Walaupun demikian menanam cabe pada
musim hujan mempunyai potensi untuk memperoleh keuntungan yang tinggi.
Harga yang tinggi pada saat musim hjan menjadi incara para petani.
Naiknya harga cabe pada saat musim hujan ini disebabkan suplai cabe
menurun drastis karena pada saat musim hujan hanya sedikit yang
mengusahakan tanaman cabe karena risiko kegagalanya sangat besar.
Beberapa jenis penyakit yang berkembang
dan mengancam tanaman cabe pada saat musim hujan antara lain penyakit
karena bakteri seperti Pseudomonas solanacearum, penyakit antraknosa
maupun penyakit karena jamur seperti layu fusarium.
Pengendalian beberapa OPT baik hama
maupun penyakit tanaman cabe sudah pernah kami bahas pada beberapa
tulisan terdahulu. Untuk pengendalian penyakit Antraknosa silahkan buka kembali disini, untuk pengendalian penyakit layu fusarium dan layu bakteri silahkan baca kembali disini dan pengendalian penyakit tanaman cabe lainya silahkan baca kembali disini.
Sedangkan untuk pengendalian hama ulat grayak pada tanaman cabe silahkan baca kembali disini dan pengendalian hama ulat buah cabe Helicoverpa silahkan buka kembali tulisanya disini.
Untuk mengantisipasi agar tanaman cabe
selama musim hujan tidak terancam gagal. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan selama kita menanam cabe pada musim hujan,antara lain :
Memperbaiki drainase di sekitar pertanaman.
Air yang menggenang menjadi pemicu berkembangnya OPT baik hama maupun
penyakit tanaman cabe. Usahakan agar air tidak tergenang di sekitar
pertanaman dengan cara memperbaiki saluran pembuangan air sehingga air
mengalir dengan lancar.
Membuat bedengan yang lebih tinggi.
Membuat bedengan yang lebih tinggi akan mengurangi tingginya kelembaban
tanah karena banyaknya air, usahakan membuat bedengan tanaman yang
lebih tinggi dari saat menanam cabe di musim kemarau. Tinggi bedengan
bisa menjadi 60 - 70 cm yang biasanya hanya 50 cm.
Mengatur jarak tanam yang lebih lebar.
Untuk mengurangi kelembaban udara yang tinggi di sekitar pertanaman dan
untuk memberikan keleluasaaan cahaya matahari masuk ke skitar tanaman
cabe, tanamlah cabe dengan jarak tanam yang lebih lebar dengan pola zig
zag / segitiga. Beberapa petani yang sudah berpengalaman sering memakai
pola ini dengan jarak tanam 60 x 70 cm, walalupun populasinya menjadi
berkurang namun mempermudah pemeliharaan tanaman dan memberikan iklim
mikro yang lebih baik bagi tanaman cabe.
Menggunakan Mulsa Pulsa Hitam Perak.
Usahakan memakai mulsa plastik hitam perak untuk mengntrol kelembaban
tanah serta mengurangi penyebaran penyakit karena cipratan tanah yang
terkena hujan yang kemungkinan mengandung bibit penyakit / patogen.
Pemantauan perkembangan OPT secara intensif.
Perkembangan OPT baik hama maupun penyakit sangat cepat pada musim
hujan karena cuaca yang mendukung perkembanganya. Oleh karena aturlah
pemantuan perkembangan OPT ini sejak awal untuk mengantisipasi dan
mengendalikan OPT sejak awal secara intensif terpadu.
Sanitasi sekitar pertanaman.
Bersihkan areal pertanaman dari rerumputan liar, gulma atau tanaman
lainya yang bisa menjadi inang / tempat hidup sementara bagi hama /
penyakit.
Penggunaan pestisida dengan perekat dan perata untuk effektifitas penggunaan pestisida.
Pada musim hujan penggunaan pestisida untuk mengendalikan hama /
penyakit harus lebioh dieffektifkan dengan menggunajkan bahan perekat
perata sehingga pestisida mempunyai daya lekat dan daya sebar yang lebih
tinggi karena tidak mudah tercuci oleh air hujan dengan intensitas
tinggi. Bahan perekat perata yang biasa dipakai oleh petani antara lain
Agristic, untuk bahan perekat perata lainya silahkan dipakai dengan
rekomendasi petugas teknis atau penyuluh pertanian setempat.
Penggunaan naungan plastik / paranet untuk pelindung tanaman.
Untuk mengurangi terpaan air hujan dengan intensitas tinggi, anda bisa
menggunakan naungan dengan plastik atau paranet. naungan plastik bisa
berbentuk rumah plastik sederhana (green house) maupun berbentuk naungan
memanjang sepanjang bedengan tanaman. Tentu harus diperhitungkan
pembiayaanya sebelum anda menggunakan rumah plastik atau paranet ini.
Courtesy of Saung Tani Penyuluhan Pertanian Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar