Jakarta – Wakil Menteri Pertanian, Dr. Rusman Heryawan
secara khusus meminta dukungan kementerian perdagangan dalam menggerakkan pertumbuhan sektor
pertanian khususnya pada empat komoditi yaitu komoditi tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan
perkebunan. Hal tersebut disampaikan Wamentan pada acara Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun
2012 di Jakarta (7/3/2012).
Menurut Wamentan, komoditi tanaman pangan membutuhkan dukungan
manajemen stok untuk konsumsi industri pangan dan pakan, kebijakan fiskal terhadap bea masuk produk
tanaman pangan, promosi diversifikasi konsumsi pangan, pengawasan mutu beras yang beredar, dan
perbaikan jaringan pemasaran jagung dari sentra produksi, serta fasilitasi pasar lelang jagung dan
pengembangan resi gudang.
“Dengan dukungan tersebut, pasokan dan stok pangan masyarakat
terutama saat menghadapi hari-besar nasional akan lebih terjamin, selain itu juga dapat menekan
penyimpangan produk impor dan meningkatkan produk dalam negeri,” kata Wamentan.
Sementara
itu pada komoditi hortikultura, Kementerian Pertanian memiliki beberapa tantangan antara lain
tingginya fluktuasi harga sehingga merugikan petani, tingginya impor, belum diterapkannya standar
kualitas produk olahan, jaringan pasar yang masih panjang dan belum terhubung dengan efisien dan
rendahnya konsumsi buah nusantara. Untuk itu, kepada Kemendag, Wamentan meminta agar dilakukan
pengaturan impor yang dapat melindungi petani, pengawasan ketentuan impor dan ekspor dalam rangka
perdagangan internasional, dapat diterapkannya Early Warning System untuk pemantauan dini terhadap
kemungkinan terjadinya lonjakan impor, pengawasan awal terhadap kepatuhan SNI, label, kadaluarsa,
kesehatan, lingkungan dan sinergi antar Sub Terminal Agribisnis.
“Diharapkan, cara
tersebut di atas mampu meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, tersedianya produk hortikultura yang
berkualitas, terjangkau dan aman, serta meningkatkan pendapatan yang diperoleh petani dan
berkembangnya industri pengolahan hasil pertanian,” jelas Wamentan
Adapun untuk komoditi
peternakan, Wamentan meminta agar Kemendag mau membantu pengaturan impor yang dapat melindungi
peternak, melakukan pengawasan ketentuan impor dan ekspor dalam rangka perdagangan internasional,
pengawasan terhadap label, kadaluarsa, kesehatan, lingkungan, dan halal serta membangun sinergi
antar pasar ternak dengan pasar induk/tradisional dan dapat membangun infrastuktur dan jaringan
perdagangan mulai dari sentra hingga konsumen dan melakukan promosi konsumsi susu segar
sehari.
Sementara itu, untuk komoditi perkebunan seperti sawit, kako, kopi, karet dan
lada, Wamentan mengaku ada beberapa kendala yang selama ini menghambat pertumbuhan sektor perkebunan
yaitu adanya kampanye negatif (isu lingkungan dan kesehatan) dan rendahnya ekspor dalam bentuk
produk turunan.
“Karena itu Kementan meminta agar Kemendag mau mendukung
dengan melakukan green campaign sawit, serta mengeluarkan kebijakan perdagangan yang mendorong
meningkatnya investasi pengolahan dalam negeri serta mendorong ekspor dalam bentuk setengah jadi
(crumber, lateks, produk turunan CPO ,dll) dan mengoptimalkan sarana pasar lelang dan sistem
e-lelang untuk komoditi kakao, kopi, karet, lada dan pengembangan resi gudang komoditi perkebunan,”
kata Wamentan.
Sumber: Biro Umum dan Humas. Courtesy of Kementan RI online
|
Minggu, 11 Maret 2012
Wamentan Minta Dukungan Kemendag Untuk Tumbuhkan Sektor Pertanian
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar