Minggu, 11 Maret 2012

Wamentan Minta Dukungan Kemendag Untuk Tumbuhkan Sektor Pertanian


Jakarta – Wakil Menteri Pertanian, Dr. Rusman Heryawan secara khusus meminta dukungan kementerian perdagangan dalam menggerakkan pertumbuhan sektor pertanian khususnya pada empat komoditi yaitu komoditi tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan. Hal tersebut disampaikan Wamentan pada acara Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2012 di Jakarta (7/3/2012).
Menurut Wamentan, komoditi tanaman pangan membutuhkan dukungan manajemen stok untuk konsumsi industri pangan dan pakan, kebijakan fiskal terhadap bea masuk produk tanaman pangan, promosi diversifikasi konsumsi pangan, pengawasan mutu beras yang beredar, dan perbaikan jaringan pemasaran jagung dari sentra produksi, serta fasilitasi pasar lelang jagung dan pengembangan resi gudang.
“Dengan dukungan tersebut, pasokan dan stok pangan masyarakat terutama saat menghadapi hari-besar nasional akan lebih terjamin, selain itu juga dapat menekan penyimpangan produk impor dan meningkatkan produk dalam negeri,” kata Wamentan.
Sementara itu pada komoditi hortikultura, Kementerian Pertanian memiliki beberapa tantangan antara lain tingginya fluktuasi harga sehingga merugikan petani, tingginya impor, belum diterapkannya standar kualitas produk olahan, jaringan pasar yang masih panjang dan belum terhubung dengan efisien dan rendahnya konsumsi buah nusantara. Untuk itu, kepada Kemendag, Wamentan meminta agar dilakukan pengaturan impor yang dapat melindungi petani, pengawasan ketentuan impor dan ekspor dalam rangka perdagangan internasional, dapat diterapkannya Early Warning System untuk pemantauan dini terhadap kemungkinan terjadinya lonjakan impor, pengawasan awal terhadap kepatuhan SNI, label, kadaluarsa, kesehatan, lingkungan dan sinergi antar Sub Terminal Agribisnis.
“Diharapkan, cara tersebut di atas mampu meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, tersedianya produk hortikultura yang berkualitas, terjangkau dan aman, serta meningkatkan pendapatan yang diperoleh petani dan berkembangnya industri pengolahan hasil pertanian,” jelas Wamentan
Adapun untuk komoditi peternakan, Wamentan meminta agar Kemendag mau membantu pengaturan impor yang dapat melindungi peternak, melakukan pengawasan ketentuan impor dan ekspor dalam rangka perdagangan internasional, pengawasan terhadap label, kadaluarsa, kesehatan, lingkungan, dan halal serta membangun sinergi antar pasar ternak dengan pasar induk/tradisional dan dapat membangun infrastuktur dan jaringan perdagangan mulai dari sentra hingga konsumen dan melakukan promosi konsumsi susu segar sehari.
Sementara itu, untuk komoditi perkebunan seperti sawit, kako, kopi, karet dan lada, Wamentan mengaku ada beberapa kendala yang selama ini menghambat pertumbuhan sektor perkebunan yaitu adanya kampanye negatif (isu lingkungan dan kesehatan) dan  rendahnya ekspor dalam bentuk  produk turunan.  
“Karena itu Kementan meminta agar Kemendag mau mendukung dengan melakukan green campaign sawit, serta mengeluarkan kebijakan perdagangan yang mendorong meningkatnya investasi pengolahan dalam negeri serta mendorong ekspor dalam bentuk setengah jadi (crumber, lateks, produk turunan CPO ,dll) dan mengoptimalkan sarana pasar lelang dan sistem e-lelang untuk komoditi kakao, kopi, karet, lada dan pengembangan resi gudang komoditi perkebunan,” kata Wamentan.
Sumber: Biro Umum dan Humas. Courtesy of Kementan RI online

Tidak ada komentar: