BUDI DAYA PADI SAWAH NON HIBRIDA DILAHAN SAWAH TADAH HUJAN
SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO 2 : 1 DAN 4 :1
di KECAMATAN ANYAR KABUPATEN SERANG BANTEN
SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO 2 : 1 DAN 4 :1
di KECAMATAN ANYAR KABUPATEN SERANG BANTEN
Sebelum padi ditanam di lahan terlebih dahulu tanah
sawah dibajak sedalam 20-30 cm. Pematang dibersihkan pula dari rumput dan
telur-telur keong mas. Pada saat proses pembajakan awal telah selesai tanah kemudian
digaru untuk dihaluskan agar mudah ditanami padi, kemudian diratakan. Buat
kemalir di sisi petakan untuk menggiring keong agar mudah dikendalikan sehingga
tidak mengganggu tanaman.
2.
Persiapan Persemaian
Lahan untuk persemaian disiapkan sesuai dengan luasan
lahan dan benih yang dibutuhkan, untuk luasan lahan 1 ha dibutuhkan luas
semaian 400 m2 atau 4 % dari lahan yang akan ditanami. Benih yang
dibutuhkan untuk 1 ha antara 22 – 25 kg ( 5 kantong benih ukuran 5 kg/kantong
).
3.
Persiapan Benih
Sebelum disebar pastikan benih yang akan ditanam
adalah benih unggul, bersertifikat dan bermutu. Jangan dibiasakan menggunakan
benih turunan hasil panen. Ciri-ciri benih yan baik bisa dilihat dari bentuk
fisiknya yang mengkilap bersih dan berisi. Untuk memilih benih yang baik
lakukan langkah-langkah sebagai berikut :
- Siapkan air , garam dan telur bebek.
- Masukan garam dan telur bebek kedalam air, perhatikan telur bebek jika masih tenggelam tambahkan garam sampai telur terapung.
- Setelah telur telah terapung, ambil dan masukan benih yang telah disiapkan, benih yang tenggelam adalah yang bagus untuk ditanam sedangkan yang mengapung dibuang.
Benih direndam selama 8 jam ,ditiriskan ,
kemudian diperam 24 – 36 jam yang biasa disebut proses togenisasi dalam wadah
karung goni, tampah yang ditutup daun pisang. Untuk mencegah serangan hama
penyakit benih dapat disemprot dengan larutan insektisida dan fungisida dengan
konsentrasi 0,1%/ liter.
4.
Penanaman
Dalam metode tanam pindah atau TaPin umur benih siap
dipindahkan antara 14-21 hari selama di semaian. Ada baiknya disemprot
insektisida terlebih dahulu 2 hari sebelum tanam dengan konsentrasi 0,1 %/ liter. Persiapan sebelumnya, tanah hendaknya lahan sawah di garit terlebih dahulu
menggunakan kencaan . Ukuran kencaan 20 cm dengan sistem tanam legowo 2 : 1 (
jarak tanam 20 x 10 cm ) akan menghasilkan populasi tanaman sebanyak 333 ribu,
sedangkan legowo 4 : 1 ( jarak tanam 20 x 10 cm ) akan menghasilkan populasi tanaman
sebanyak 400 ribu setiap 1 ha. Jumlah benih yang ditanam tidak lebih dari 3
buah per lubang.
5.
Pemupukan
Dalam melakukan pemupukan untuk padi sawah sebaiknya
petani mengenal dahulu 6 tepat dalam kegiatan pemupukan ( tepat jenis, sasaran,
dosis, waktu, cara, dan mutu ). Ada 3 tahap pemupukan untuk tanaman padi yang
baik dilakukan oleh petani untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
Tahap 1
Dikatakan sebagai pemupukan dasar. Pupuk yang
diberikan adalah pupuk organik dan pupuk anorganik seperti TSP atau SP 36. Bisa
diberikan saat proses penggaruan yang kedua kalinya
Susulan 1
Pupuk susulan pertama terdiri dari urea, NPK dosis
sesuai rekomendasi, diberikan saat padi berumur 15 – 28 HST (hari setelah
tanam) biasa dilakukan saat penyiangan (gasruk)
Susulan ke 2
Diberikan saat tanaman berumur 40 – 58 HST, yaitu
Urea dan NPK dengan dosis sesuai rekomendasi.
6.
Pemeliharaan
Pemeliharaan rutin yang bisa dilakukan adalah
pengamatan air, hama dan penyakit serta kebersihan lahan. Kondisi air saat
bibit akan ditanam dan pemupukan adalah macak-macak, air mulai diberikan saat
telah ditanam, dan setelah dipupuk dengan tinggi 5 cm. Setelah pemupukan kedua
kondisi air dibiarkan tergenang dan dibiarkan sampai dengan panen.
7.
Pengendalian HPT
Pengendalian Hama dan Penyakit mulai dilakukan sejak
di persemaian hingga panen, hal yang paling mudah dilakukan adalah pengamatan.
Beberapa jenis hama yang paling sering menyerang adalah penggerek batang (
sundep, beluk) HPP, Wereng Coklat dan Hijau pengendalian sesuai
rekomendasi POPT, sedangkan penyakit seperti Kresek, Blast dan Kerdil Rumput,
Pengendalian sesuai rekomendasi POPT
8.
Panen dan Pasca Panen
Panen dilakukan ketika waktu telah cukup untuk
dipanen, ciri yang mudah diketahui adalah ketika gabah sudah terisi penuh dan
menguning dan sebagian daun juga telah menguning. Panen dilakukan dengan cara
digebot menggunakan mesin perontok, maupun alat perontok sederhana. Dari
beberapa percobaan demplot di areal sawah yang ada di Kecamatan Anyar diperoleh
hasil rata-rata untuk varietas Ciherang 6 – 7 ton/ha GKP, Varietas Inpari 10 8
– 9 ton/ha GKP, dan Hibrida DG 9 SHS 8 8 – 10 ton/ha GKP.
Disusun oleh : Agung Lili Saputra, A.Md, on e_petani Kementan RI foto by BPTP Malut online, Belajar Bertani blogspot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar