Senin, 09 April 2012

SERBA-SERBI CABAI

Penyakit Virus Tanaman Cabai pada Musim Hujan

Sumber Gambar: antaranews.com
Serangan virus ditandai dengan adanya bintik-bintik berwarna oranye di tengah daun bagian bawah atau di kelopak bunga. Bintik-bintik ini akan semakin membesar serta membentuk bercak-bercak dan lingkaran-lingkaran yang berjumlah semakin banyak. Daun-daun yang lebih tua kemudian menjadi cokelat, lalu rontok. Bercak ini juga bisa menyebar ke pelepah dan batang tanaman. Lama-kelamaan tanaman semakin kerdil, merana, dan mati. Pada buah yang masih hijau, bercak kekuningan muncul dengan diameter lebih dari 1,75 cm. Pada bagian tengah terdapat lingkaran konsentrik yang terlihat jelas berwarna kuning, cokelat, hijau, pink, atau merah. Virus yang sering menyerang TMV (tobacco mosaic virus), TRV (tobacco rattle virus), CMV (cucumber mosaic virus), dan PYV (potato virus Y). Penyebarannya kebanyakan dilakukan oleh serangga vektor, seperti thrips. Sampai saat ini, penyakit virus belum bisa dikendalikan. Karenanya, yang perlu diperhatikan adalah menjaga sanitasi kebun dengan tidak merokok di areal kebun, membersihkan semua gulma dan tanaman yang menjadi inang vektor virus, dan mencegah serangga vektor masuk ke kebun. Tanaman yang sudah terserang dimusnahkan dengan cara dicabut dan dibakar.
Sumber : Wiryanta, 2002. 


Gulma Tanaman Cabai pada Musim Hujan

Sumber Gambar: http://pertanian-kita.blogspot.com
Selain hama dan penyakit, gulma juga dapat merugikan dan menggangu tanaman cabai karena merebut unsur hara di dalam tanah. Pada umumnya, gulma menyerang tanaman cabai yang ditanam dengan tidak menggunakan mulsa. Namun, pada sistem penanaman dengan mulsa pun, gulma masih bisa tumbuh di parit dan di lubang penanaman cabai. Bahkan, gulma jenis rumput teki dan pisang masih bisa menembus mulsa plastik.
Gulma yang umum menyerang tanaman cabai adalah pisang, teki, rumput belulang, tuton, rumput grintingan, rumput pahit, rumput sendok gangsir, krokot, gendok anak, bayam duri, badotan, sawi liar, dan tolod. Untuk mengendalikan gulma, cara yang paling efektif adalah melakukan penyiangan dan mencabut gulma yang menggangu tanaman cabai sampai ke akarnya secara rutin. Selain itu, pengendalian bisa dilakukan dengan menyemprotkan herbisida. Menyemprotkan herbisida ini harus dilakukan dengan hati-hati
Sumber : Wiryanta, 2002 


Penyakit Bercak Bakteri Tanaman Cabai pada Musim Hujan


Sumber Gambar: http://agrowangi.blogspot.com
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Xantomonas campestris pv. ini menyerang bagian daun dan buah tanaman cabai. Serangan pada daun ditandai dengan adanya bercak kecil kebasahan yang menjadi nekrotik kecoklatan di bagian tengahnya. Pada buah yang terserang terdapat bercak putih yang dikelilingi warna cokelat kehitaman. Serangan ini dapat menyebabkan daun dan buah berguguran. Serangan kebanyakan terjadi pada musim hujan dengan kelembaban tinggi. Pengendalian serangan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara memperlebar jarak tanam, membuang daun dan buah yang terserang, dan menyemprotkan fungisida berbahan aktif tembaga, seperti Vitigran Blue.
Sumber : Wiryanta, 2002. 

Tidak ada komentar: