Penyakit Virus Tanaman Cabai pada Musim Hujan
Sumber Gambar: antaranews.com |
Serangan virus ditandai dengan adanya bintik-bintik berwarna oranye di
tengah daun bagian bawah atau di kelopak bunga. Bintik-bintik ini akan
semakin membesar serta membentuk bercak-bercak dan lingkaran-lingkaran
yang berjumlah semakin banyak. Daun-daun yang lebih tua kemudian menjadi
cokelat, lalu rontok. Bercak ini juga bisa menyebar ke pelepah dan
batang tanaman. Lama-kelamaan tanaman semakin kerdil, merana, dan mati.
Pada buah yang masih hijau, bercak kekuningan muncul dengan diameter
lebih dari 1,75 cm. Pada bagian tengah terdapat lingkaran konsentrik
yang terlihat jelas berwarna kuning, cokelat, hijau, pink, atau merah.
Virus yang sering menyerang TMV (tobacco mosaic virus), TRV (tobacco
rattle virus), CMV (cucumber mosaic virus), dan PYV (potato virus Y).
Penyebarannya kebanyakan dilakukan oleh serangga vektor, seperti thrips.
Sampai saat ini, penyakit virus belum bisa dikendalikan. Karenanya, yang
perlu diperhatikan adalah menjaga sanitasi kebun dengan tidak merokok
di areal kebun, membersihkan semua gulma dan tanaman yang menjadi inang
vektor virus, dan mencegah serangga vektor masuk ke kebun. Tanaman yang
sudah terserang dimusnahkan dengan cara dicabut dan dibakar.
Sumber : Wiryanta, 2002.
Gulma Tanaman Cabai pada Musim Hujan
Sumber Gambar: http://pertanian-kita.blogspot.com |
Selain hama dan penyakit, gulma juga dapat merugikan dan menggangu
tanaman cabai karena merebut unsur hara di dalam tanah. Pada umumnya,
gulma menyerang tanaman cabai yang ditanam dengan tidak menggunakan
mulsa. Namun, pada sistem penanaman dengan mulsa pun, gulma masih bisa
tumbuh di parit dan di lubang penanaman cabai. Bahkan, gulma jenis
rumput teki dan pisang masih bisa menembus mulsa plastik.
Gulma yang umum menyerang tanaman cabai adalah pisang, teki, rumput belulang, tuton, rumput grintingan, rumput pahit, rumput sendok gangsir, krokot, gendok anak, bayam duri, badotan, sawi liar, dan tolod. Untuk mengendalikan gulma, cara yang paling efektif adalah melakukan penyiangan dan mencabut gulma yang menggangu tanaman cabai sampai ke akarnya secara rutin. Selain itu, pengendalian bisa dilakukan dengan menyemprotkan herbisida. Menyemprotkan herbisida ini harus dilakukan dengan hati-hati
Gulma yang umum menyerang tanaman cabai adalah pisang, teki, rumput belulang, tuton, rumput grintingan, rumput pahit, rumput sendok gangsir, krokot, gendok anak, bayam duri, badotan, sawi liar, dan tolod. Untuk mengendalikan gulma, cara yang paling efektif adalah melakukan penyiangan dan mencabut gulma yang menggangu tanaman cabai sampai ke akarnya secara rutin. Selain itu, pengendalian bisa dilakukan dengan menyemprotkan herbisida. Menyemprotkan herbisida ini harus dilakukan dengan hati-hati
Sumber : Wiryanta, 2002
Penyakit Bercak Bakteri Tanaman Cabai pada Musim Hujan
Sumber Gambar: http://agrowangi.blogspot.com |
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Xantomonas campestris pv.
ini menyerang bagian daun dan buah tanaman cabai. Serangan pada daun
ditandai dengan adanya bercak kecil kebasahan yang menjadi nekrotik
kecoklatan di bagian tengahnya. Pada buah yang terserang terdapat bercak
putih yang dikelilingi warna cokelat kehitaman. Serangan ini dapat
menyebabkan daun dan buah berguguran. Serangan kebanyakan terjadi pada
musim hujan dengan kelembaban tinggi. Pengendalian serangan penyakit ini
dapat dilakukan dengan cara memperlebar jarak tanam, membuang daun dan
buah yang terserang, dan menyemprotkan fungisida berbahan aktif tembaga,
seperti Vitigran Blue.
Sumber : Wiryanta, 2002.
Cortesy of Cyber Extension Kementan RI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar