Sumber Gambar: http://www.google.co.id |
Tanaman kacang panjang sebenarnya tetap dapat berproduksi walaupun tanpa
pemeliharaan , namun hasilnya rendah atau tidak memuaskan. Untuk
memperoleh hasil atau produksi yang memuaskan maka dalam membudidayakan
kacang panjang perlu pemeliharaan yang intensif. Kegiatan pemeliharaan
tanaman ini antara lain penyiraman, penyiangan, pemupukan, pemasangan
turus, serta pengendalian hama dan penyakit. Masalah hama dan penyakit
tidak dikemukakan atau dibahas dalam topik ini.
1. Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh atau mati
dan mengganti tanaman yang tumbuhnya kurang baik. Kegiatan penyulaman
selambat-lambatnya dilakukan seminggu setelah penanaman. Jika penyulaman
terlambat akan menyebabkan pertumbuhan tanaman secara keseluruhan tidak
seragam sehingga akan menyulitkan dalam pemeliharaan tanaman. Sebaiknya
menyediakan tanaman cadangan dalam polibag. Hal ini berguna jika ada
tanaman yang mati dapat segera disulam dengan tanaman cadangan yang
berumur sama.
2.Penyiraman.
Tanaman membutuhkan air selama pertumbuhannya, terutama pada awal
pertumbuhannya. Oleh karena itu, ketersediaan air adalah penting
diperhatikan. Apalagi bila penanaman dilakukan pada musim kemarau maka
tanaman perlu disiram secara rutin pada pagi atau sore hari. Penyiraman
dilakukan dengan menggunakan gembor. Atau dapat pula dengan mengalirkan
air pada saluran di sekitar bedengan. Penyiraman ini secukupnya saja,
sampai tanah cukup lembab, kelebihan air akan menyebabkan tanam becek
dan padat.
3. Penyiangan
Rumput-rumput liar atau gulma di areal pertanaman harus dibersihkan atau
disiangi. Penyiangan dilakukan dua kali yaitu setelah tanaman berumur 3
dan 6 minggu sejak penanaman. Gulma sangat merugikan tanaman karena
menghambat pertumbuhan tanaman, menghisap zat-zat makanan yang
dibutuhkan tanaman, pesaing bagi tanaman dalam memperoleh cahaya, udara
dan air serta dapat menjadi tumbuhan inang hama dan penyakit tanaman
kacang panjang. Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma atau
dengan alat bantu kored, tetapi perlu hati-hati agar tidak mengganggu
akar tanaman. Biasanya pada penyiangan juga dilakukan pendangiran
yaitu tanah yang menjadi padat akibat hujan dan penyinaran matahari
harus didangir supaya menjadi gembur. Pendangiran dilakukan jika tanah
tidak basah, karena jika tanah basah maka tanah menjadi padat. Dengan
pendangiran diharapkan proses peredaran udara dan air dalam tanah lebih
baik.
4.Pemupukan
Untuk mencukupi kebutuhan zat-zat makanan maka tanaman perlu diberi
pupuk. Bentuk unsur hara yang diberikan berupa pupuk organik dan pupuk
anorganik. Pupuk anorganik yang merupakan pupuk buatan pabrik diberikan
sebagai pupuk susulan, yaitu berupa pupuk Urea, TSP, dan KCl. Dosis
pupuk Urea untuk tanaman kacang panjang adalah 100kg/ha, pupuk TSP
200kg/ha, dan KCl 100 kg/ha. Sebagai tanaman "dwi fungsi" kacang panjang
tidak membutuhkan pupuk nitrogen yang banyak. Kelebihan pupuk nitrogen
akan merangsang pertumbuhan vegetative, sedangkan pertumbuhan
generatifnya kurang sehingga produksi polongnya sedikit.
Pupuk Urea diberikan dalam 2 tahap yaitu setengah dosis pada saat tanam dan sisanya diberikan setelah tanaman berumur 3 minggu. Sedangkan pupuk TSP dan KCl diberikan seluruhnya pada sat penanaman. Pemberian pupuk dengan cara membuat lubang atau larikan, kira-kira 5-7 cm di sisi barisan benih. Setelah pupuk ditebarkan secara merata, kemudian lubang ditutup lagi dengan tanah. Selain melalui tanah, pupuk dapat juga diberikan melalui daun yang merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara makro N,P,K dan unsur hara mikro seperti Fe, Cl, Min, dan Zn. Pupuk ini ada yang berbentuk padat dan ada juga yang berbentuk cairan. Pemberian pupuk daun dilakukan untuk menghindari larutnya unsur hara sebelum diserap oleh akar. Penyemprotan hendaknya dilakukan pada pagi atau sore hari ketika sinar matahari tidak terik dan dilakukan menjelang tanaman berbunga, sekitar 4 minggu setelah tanam.
Ada beberapa macam pupuk daun antara lain Gandasil, Bayfolan, Metalik, Hyponex, dan lain-lain. Dosis pupuk yang digunakan sebaiknya mengikuti petunjuk dalam kemasannya.
5. Pemasangan turus
Untuk menghasilkan produksi yang tinggi kacang panjang perlu diberi
turus atau lanjaran untuk merambatkan tanaman agar produksi polongnya
semakin banyak. Turus dapat digunakan batang kayu atau belahan bambu
yang panjangnya 150-200 cm dan lebar 2-3 cm. Pemasangan turus dilakukan
pada setiap tanaman setelah berumur 2 minggu atau mencapai tinggi
kira-kira 25 cm. Beberapa macam bentuk turus tanaman kacang panjang
serta cara pembuatannya, yaitu:
a.Bentuk A atau segi tiga. Siapkan 2 bilah bambu sebagai turus yang
panjangnya 150-200 cm. Kedua turus tersebut ditancapkan dengan jarak 10
cm dari batang tanaman. Posisinya miring sehingga saling bersilangan.
Kedua turus tersebut diikat sekitar 25 cm di bawah ujung turus. Antara
silangan bambu yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan bambu atau
tali plastik.
b.Bentuk pagar. Bilah bambu ditancapkan tegak lurus di samping tiap tanaman. Antar turus lalu dihubungkan dengan tali atau bambu sehingga membentuk pagar.
c.Bentuk piramid segi tiga. Siapkan belahan bambu, lalu ditancapkan 10 cm di sisi tanaman dengan posisi miring ke dalam. Setiap tiga turus diikat menjadi satu.
d.Bentuk pyramid segi empat. Sebilah bambu ditancapkan dengan posisi miring di setiap sisi tanaman sehingga saling bertemu dengan bambu sisi yang lain. Setiap 4 turus yang berhadapan diikat menjadi satu.
b.Bentuk pagar. Bilah bambu ditancapkan tegak lurus di samping tiap tanaman. Antar turus lalu dihubungkan dengan tali atau bambu sehingga membentuk pagar.
c.Bentuk piramid segi tiga. Siapkan belahan bambu, lalu ditancapkan 10 cm di sisi tanaman dengan posisi miring ke dalam. Setiap tiga turus diikat menjadi satu.
d.Bentuk pyramid segi empat. Sebilah bambu ditancapkan dengan posisi miring di setiap sisi tanaman sehingga saling bertemu dengan bambu sisi yang lain. Setiap 4 turus yang berhadapan diikat menjadi satu.
6. Pemangkasan
Tujuan pemangkasan ini untuk merangsang terbentuknya cabang baru yang
produktif agar terbentuk bunga dan buah secara maksimal. Pemangkasan
dilakukan bila tanaman terlalu subur atau terlalu banyak cabang yang
kurang produktif sedangkan tanaman yang tumbuh normal tidak perlu
dilakukan pemangkasan.
Disarikan oleh : Lasarus, Pusluhtan
Sumber : E. Haryanto, T. Suhartini, E. Raharja, 2008. Budidaya Kacang Panjang, Penerbit Penebar Swadaya. Cotesy of Cyber Extension Kementan RI
Sumber : E. Haryanto, T. Suhartini, E. Raharja, 2008. Budidaya Kacang Panjang, Penerbit Penebar Swadaya. Cotesy of Cyber Extension Kementan RI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar