Kamis, 26 Juli 2012

Kembung Perut Pada Kambing Dan Cara Pengendaliannya

Cyber Extension Kementan RI : Ternak Kambing yang mengalami kembung perut dapat mengakibatkan kematian dalam waktu yang relatif singkat antara 1,5 - 2 jam setelah menunjukkan kembung. Kasus kembung perut disebabkan adanya gelembung - gelembung gas metan, yang berasal dari pakan yang dicerna dengan cepat di bagian rumen.. Kembung perut disebut juga kembung rumen, meteorimus, bloat atau timpani. Kasus kematian ternak yang disebabkan kembung perut ini akibat banyak peternak yang kurang waspada dan kurang cepat memberikan pertolongan terhadap ternak yang terkena kembung perut.
Penyebab Kembung Perut, (a) Faktor dari luar ; antara lain suhu lingkungan yang dingin dan tiupan angain yang amengandung air atau embun. Saat udara dingin , ternak akan berusaha menjaga panas tubuh dengan memperbanyak makan. Akibatnya aktivitas mikrobia rumen meningkat dan akhirnya menimbulkan gelembung-gelembung gas. (b) Faktor dari Ternak Sendiri, misalnya (1) ternak yang baru hamil, karena letak janin, rumen mengalami pergeseran dan penyempitan (2) ternak yang mengeluarkan aair liur berlebihan dan keasamannya tinggi, maka ternak tersebut lebih mudah terkena kembung perut.
Tanda - tanda Kembung Perut,(1) perut sebelah kiri bertambah besar dam bila dipukul dengan jari berbunyi seperti gendang. (2) Kambing nampak gelisah dan tidak tenang, karena tidak dapat mengeluarkan gas dari perutnya. (3) Nafsu makan menurun atau tidak mau makan sama sekali. (4) Nafas semakin cepat, karena sekat rongga badan terdesak rumnen dan ruang gerak paru-paru menjadi terbatas. (5) Bila sudah parah, ternak kambing tidak dapat bangun dan jika tidak cepat ditolong dapat menyebabkan kematian.
Pencegahan, (1) Ternak ditempatkan pada kandang yang terlindung dan diberi tempat pembakaran untuk memanasi lingkungan dan mengusir nyamuk, serta diberi pakan sedikit demi sedikit agar aktivitas mikrobia ruman tidak tinggi. (2) lantai kandang dibuat miring, agar air kencing atau air kotoran dapat mengalir dan tuntas dalam airti cepat kering tidak ada yang menggenang (3)Hindari ternak dari pemberian hijauan yang masih basah, hijauan muda, pakan yang berjamur atau hijauan yang terlalu banyak dipupuk urea. (4) Tidak melepas ternak terlalu pagi, tetapi setelah embun pada rumput hilang terkena sinar matahari. (5) Ternak tidak diberi hijauan jenis leguminosa yang berlebihan. (6) pada saat membeli ternak pilih ternak yang air liurnya tidak berlebihan.
 
Pengobatan, (1) ternak dikeluarkan dari kandang, syukur bila mau dan kuat di ajak jalan -jalan di tempat yang agak naik untuk membantu keluarnya gas dari rumen. (2) Kambing diusahakan agar tetap berdiri dengan kaki bagian depan lebih tinggi. (3) Perut di bagian kiri di urut - urut sambil ditekan supaya gas dapat keluar (4) Ternak diberi minum dengan campuran : (a) Minyak angin dan air hangat dengan takaran untuk kambing dan domba yaitu 10 tetes minyak angin dicampur dengan 1 (satu) gelas air hangat. (b) Neo meotril dan air hangat dengan dosis untuk kambing dan domba : o,5 cc neo meotril diacampr denan 1 (satu) gelas air hangat. (c) dapat juga diberikan obat-obatan kembung perut lainnya seperti Intizin, Therabloat, Tympasol dan Veratri albi yang ukurannya dapat dilihat pada kemasan masing - masing.
Pembedahan , tindakan ini merupakan usaha terakhir yaitu mengeluarkan gas dalam rumen dengan cara melubangi perut ternak bagian kiri. Alat yang digunakan adalah : Trocart, kanula dan yodium. Bila tidak ada trocart dapat digunakan jarum suntik ukuran 16 G, atau gunting yang runcing. Sedangkan sebagai pengganti kanula dapat menggunakan selang plastik, batang daun pepaya atau bilah bambu. Cara Penggunaannya : Trocart ditusukkan pada perut bagian kiri yaitu antara tulang iga terakhir dengan tulang pinggul. Kanula dimasukkan pada bekas tusukan trocart untuk mengeluarkan gas, bila gas sudah keluar kanula ditarik dan lika diobati dengan yodium.
Untuk melakukkan pembedahan (operasi penusukan perut) tidak dilakukan sendiri tetapi minta bantuan dokter hewan atau mantri hewan terdekat, karena bila sampai salah dapat membahayakan ternak itu sendiri.
 
Sumber Bacaan : BPTP Kalteng
Disusun oleh : sadhutomopribadi

2 komentar:

Setiono mengatakan...

wah bagus banget materi ini unt disampaikan pd peternak kambing.

DKPP Kab Kediri mengatakan...

Betul Pak Setiono.