Buah melon dapat dipanen sepanjang tahun
dan dipanen pada tingkat kematangan yang cukup. Buah melon harus
dipanen setelah tua benar karena buah tidak akan matang bila diperam.
Tingkat kematangan akan berpengaruh terhadap rasa dan aroma. Sebaliknya
bila terlambat, buah akan cepat busuk. Waktu panen dapat ditentukan
dengan mengamati penampakan fisik buah dan umur tanam. Pada melon
berdaging putih, panen dilakukan pada umur 35 hari setelah pembungaan,
sedangkan pada melon berdaging merah pada umur 40 hari setelah
pembungaan. Melon yang sudah matang ditandai dengan jaring atau net di
kulit buah telah terbentuk sempurna, tebal dan merata; ada retakan di
pangkal tangkai buah; warna kulit buah berubah misalnya dari hijau tua
menjadi kekuningan; kulit buah terasa halus atau tidak berbulu; muncul
aroma yang khas dan tangkai buah berwarna kekuningan.
PEMETIKAN BUAH,
Panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari
antara jam 08.00 - 11.00. Dalam satu hamparan panen dilaksanakan secara
bertahap, maksimum dua kali seminggu dengan selang waktu 2- 3 hari.
Panen pertama diperioritaskan untuk buah yang sudah benar-benar siap
panen, sedangkan sisanya dipanen pada tahap berikutnya. Buah yang
dipetik sebaiknya mengikut sertakan tangkainya agar buah tidak mudah
busuk. Pemetikan buah menggunakan pisau atau gunting. Caranya dengan
memotong tangkai buah secara hati-hati agar buah tidak rusak atau
membentuk huruf T. Buah saat diletakkan, dimiringkan agar getah tidak
menetes di buah. Buah yang telah dipanen dikumpulkan di dalam keranjang
yang diberi alas. Buah ditumpuk secara hati-hati, maksimum 7 susun.
Setiap susunan dilapisi jerami, kertas atau koran bekas untuk
menghindari kerusakan kulit buah. Selesai panen, buah secepatnya
dipindahkan ke tempat penampungan. Kemudian tanaman melon yang sudah
dipanen dibongkar lalu dibuang ditempat yang jauh dari areal pemanenan.
SORTASI DAN GRADING (PENGKELASAN BUAH)
Buah disortir di tempat penampungan
buah. Pilih buah melon yang mulus, jaringan tebal dan merata, bentuknya
normal, tidak terserang penyakit, tidak ada cacat fisik ataupun
mikrobiologis, tidak ada noda getah, tidak ada bintik-bintik kehitaman,
tidak ada noda kudis (scab) dan tidak ada luka memar. Setelah buah
disortir, buah ditimbang untuk mengklaskan (grade) berdasarkan berat
buah dan penampakan fisik . Dari sortasi dan grade dapat ditentukan
melon kelas A, B dan C. Kelas buah melon berdasarkan berat buah :
- Kelas A berat > 1,5 dan jaring berbentuk sempurna
- Kelas B berat 1 - 1,5 kg dan jaring terbentuk sekitar 70 %
- Kelas C berat < 1 kg, buah
muda, terlalu matang, memar, cacat dan diluar kelas (off-grade), jaring
sedikit atau tidak ada sama sekali.
Apabila melon akan dipasarkan ke pasar swalayan, restoran atau hotel, pengklasan/grade dapat ditentukan oleh pihak pembeli.
Saat menyortir , gunakan sarung tangan
dari kain rajut atau katun agar tidak mengotori dan merusak buah.
Bersihkan buah yang sudah ditimbang dan tempelkan stiker sehingga buah
siap dikemas.
PENGEMASAN BUAH
Buah dimasukkan kedalam kemasan yang
terbuat dari karton. Kemasan sebaiknya mempunyai sekat dan lubang
ventilasi . Setiap lapis diberi alas potongan-potongan kertas agar buah
tidak memar atau luka. Pada saat pengiriman, sebelum karton ditutup,
beri potongan-potongan kertas. Selain menggunakan kertas karton, buah
bisa dikemas satu persatu menggunakan jaring atau net plastik.
Satu kemasan berisi buah dengan kelas
yang sama, kemasan harus bersih dan bebas dari benda asing. Setiap
kemasan harus diberi label yang menerangkan identifikasi produk (nama,
asal, kode produsen), asal produk (nama varietas), daerah asal dan
spesifikasi komersial (kelas, ukuran minimum dan maksimum, kode, jumlah
buah)
PENYIMPANAN BUAH,
Buah melon yang dijual untuk kebutuhan
pasar dalam negeri memerlukan gudang penyimpanan, syaratnya gudang harus
bersih, kering, bebas hama dan sirkulasi udara lancar Buah ditata
rapi, maksimum tujuh lapis dan setiap lapis diberi alas jerami, kertas
atau koran bekas. Buah disimpan tidak lebih dari seminggu.
Penyimpanan buah untuk pengiriman jarak
jauh (ekspor) membutuhkan gudang penyimpanan yang memiliki sistem
pendingin dan sistem kontrol atmosfir yaitu konsentrasi oksigen < 8
%, konsentrasi CO2 > 2 %, kelembaban udara > 80 % dan suhu 13 - 15
derajat Celsius. Dalam kondisi tersebut, keseragaman buah melon dapat
dipertahankan selama 21 - 30 hari setelah petik.
Ditulis kembali oleh Asia (Penyuluh BPPSDMP)
Sumber informasi :
-Standar Prosedur Operasional (SPO)
Melon kabupaten Pekalongan, Klaten, Banyuwangi, Sragen. Direktorat
Budidaya Tanaman Buah. Direktorat Jenderal Hortikultura 2009.
-Bertanam Melon. Setiadi dan Parimin SP. Penebar Swadaya Jakarta 2001.
Baca Juga :
1 komentar:
apakah ada Sekolah lapang budidaya melon? Di tempat saya plosokidul, belum ada yg tanam melon
Posting Komentar