Kamis, 04 Juli 2013

PERSIAPAN BENIH KEDELAI DENGAN INOKULASI RHIZOBIUM

Untuk mendukung program pemerintah swasembada kedelai, dan untuk memenuhi kebutuhan kedelai di Indonesia, maka perlu diperhatikan factor lahan yang akan ditanam dan benih yang digunakan. Dalam upaya pengembangannya terdapat peluang pertumbuhan baru untuk meningkatkan produksi kedelai yang berasal dari perluasan areal, peningkatan produktifitas, peningkatan stabilitas hasil, penekanan senjang hasil dan penekanan kehilangan hasil. Dalam penerapan lima asfek sumber pertumbuhan produksi kedelai terdapat beberapa kendala utama, salah satu diantaranya adalah ketersediaan benih tidak memenuhi enam tepat Mutu, Varietas, Jumlah, Tempat dan Harga Mutu benih ditentukan secara genetis, fisiologis, dan fisik. Secara genetis, benih harusmemiliki sifat-sifat sesuai dengan deskripsi varietas yang bersangkutan.
Sedangkan untuk mendapatkan benih bermutu secara fisiologis dan fisik diperlukan penanganan pra dan pascapanen yang baik, meliputi : teknik bercocok tanam, pengendalian hamadan penyakit, gulma, waktu panen, cara panen, pasca panen dan penyimpanan benih.Untuk memproduksi benih kedelai benih yang bermutu, diperlukan pengetahuan praktis tentang teknik produksi benih seperti tersebutdiatas sertapemahamanterhadap peraturan perbenihanpemahamanterhadap peraturan perbenihan.
Salah satu usaha dalam peningkatan produksi kedelai maka yang harus diperhatikan pada saat penanaman benih kedelai adalah sejarah dari lahan yang akan ditanami.
Padalahan yang barudibuka, dapatdipastikanbahwabakteriRhizobium japonicum yang terdapat pada bintil akar kedelai tidak ada ataupun sangat sedikit sekali, sehingga penan amam benih kedelai pada lahan yang akan digunakan belum pernah ditanami kedelai, maka perlu melakukan menambahan bakteri tersebut. Caranya sebaiknya benih kedelai dilakukaninokulasi Rhizobium dahulu dengan memberi inokulum Rhizobium seperti Rhizoplus atau Legin sebelum ditanami.
Inokulasi pada tanaman kedelai sangat penting sekali, karena dengan memasukkan bakteri Rhizobium maka bintil akar pada akar tanaman kedelai akan berkembang. Dimana bintil akar tersebut itu adalah koloni dari bakteri Rhizobiumjaponicum.
Rhizobium ini mempunyai sifat yang dapat mengikat Nitrogen yang ada di udara, terutama udara dalam tanah sehingga tersedianya Nitrogen bagi tanaman.Dengan cukupnya Nitrogen yang dapat disediakan oleh bintil akar ini sehingga dapat menghemat pemakaian pupuk Urea.Pemakaian pupuk Urea hanya pada saat awal tanam saja karena pada saat itu bintil akar belum aktif sampai umur tanaman 3 minggu. Proses inokulasi tersebut diharapkan dapat melancarkan aktifitas metabolisme tanaman, sehingga pertumbuhan dan hasil tanaman meningkat.
Langkah -langkah cara menginokulasi Rhizobium pada benih kedelai :
  • Persiapkan benih kedelai akan di tanam sesuai kebutuhan.
  • Persiapkan juga inokulan Rhizobium dengan mempergunakan tanah bekas tanaman kedelai dengan komposisi 1 bagian tanah bekas pertanaman kedele dan 10 bagian benih kedelai.
  • Masukkan inokulan kedalam benih kedelai yang sudah diperciki dengan air. Aduk dan Usahakan agar inokulan tadi tercampur rata dan menempel pada benih kedelai.
  • Kalau Bakteri Rhizobium atau tanah yang mengandung bakteri Rhizobium telah menempel sempurna pada semua biji kedelai, segera lakukan penanaman pada lahan yang telah disediakan.
  • Dijaga agar benih yang sudah diinokulasiini tidak terkena sinar matahari langsung.
  • Pemakaian benih yang sudah diinokulasi ini jangan lebih dari 6 jam.
Selain itu kualitas benih sangat menentukan keberhasilan usaha tanaman kedelai.Pada penanaman kedelai, biji atau benih ditanam secara langsung,sehingga apabila kemampuan tumbuhnya rendah, jumlah populasi persatuan luas akan berkurang. Di samping itu, kedelai tidak dapatmembentuk anakan sehingga apabila benih tidak tumbuh, tidak dapatditutup oleh tanaman yang ada. Oleh karena itu, agar dapat memberikanhasil yang memuaskan, harus dipilih varietas kedelai yang sesuai dengankebutuhan, mampu beradaptasi dengan kondisi lapang, dan memenuhistandar mutu benih yang baik. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalampemilihan varietas yaitu umur panen, ukuran dan warna biji, serta tingkatadaptasi terhadap lingkungan tumbuh yang tinggi, sedangkankebutuhan benih kedelaiberkisar 30 - 40 kg/ha.
 
Sumber :1. Adisarwanto, T. 2005. Budidaya dengan Pemupukan yang Efektif dan
Pengoptimalan Peran Bintil Akar Kedelai. Penebar Swadaya.
2. Prasastyawati, D. dan F. Rumawas. 1980. Perkembangan bintil akar
Rhizobium javonicum pada kedelai. Bul. Agron. 21(1): 4.
Penulis : Ir. ArmanMoenekM.Ed (PenyuluhPertanianMadya) 
Sumber Gambar: www.google.com

Baca Juga :

3 komentar:

Setiono mengatakan...

dimana bisa beli rhyzobium... Ada tmn yg butuh..?
Tksh

Unknown mengatakan...

semoga sukses

Anonim mengatakan...

Apakah rhyzobium ada di jual? kalau ada dimana saya bisa membelinya,t kasih