Untuk mendukung program pemerintah swasembada kedelai, dan untuk
memenuhi kebutuhan kedelai di Indonesia, maka perlu diperhatikan factor
lahan yang akan ditanam dan benih yang digunakan. Dalam upaya
pengembangannya terdapat peluang pertumbuhan baru untuk meningkatkan
produksi kedelai yang berasal dari perluasan areal, peningkatan
produktifitas, peningkatan stabilitas hasil, penekanan senjang hasil dan
penekanan kehilangan hasil. Dalam penerapan lima asfek sumber
pertumbuhan produksi kedelai terdapat beberapa kendala utama, salah
satu diantaranya adalah ketersediaan benih tidak memenuhi enam tepat
Mutu, Varietas, Jumlah, Tempat dan Harga Mutu benih ditentukan secara
genetis, fisiologis, dan fisik. Secara genetis, benih harusmemiliki
sifat-sifat sesuai dengan deskripsi varietas yang bersangkutan.
Sedangkan untuk mendapatkan benih bermutu secara fisiologis dan fisik
diperlukan penanganan pra dan pascapanen yang baik, meliputi : teknik
bercocok tanam, pengendalian hamadan penyakit, gulma, waktu panen, cara
panen, pasca panen dan penyimpanan benih.Untuk memproduksi benih kedelai
benih yang bermutu, diperlukan pengetahuan praktis tentang teknik
produksi benih seperti tersebutdiatas sertapemahamanterhadap peraturan
perbenihanpemahamanterhadap peraturan perbenihan.
Salah satu usaha dalam peningkatan produksi kedelai maka yang harus
diperhatikan pada saat penanaman benih kedelai adalah sejarah dari lahan
yang akan ditanami.
Padalahan yang barudibuka, dapatdipastikanbahwabakteriRhizobium japonicum yang terdapat pada bintil akar kedelai tidak ada ataupun sangat sedikit sekali, sehingga penan amam benih kedelai pada lahan yang akan digunakan belum pernah ditanami kedelai, maka perlu melakukan menambahan bakteri tersebut. Caranya sebaiknya benih kedelai dilakukaninokulasi Rhizobium dahulu dengan memberi inokulum Rhizobium seperti Rhizoplus atau Legin sebelum ditanami.
Inokulasi pada tanaman kedelai sangat penting sekali, karena dengan memasukkan bakteri Rhizobium maka bintil akar pada akar tanaman kedelai akan berkembang. Dimana bintil akar tersebut itu adalah koloni dari bakteri Rhizobiumjaponicum.
Padalahan yang barudibuka, dapatdipastikanbahwabakteriRhizobium japonicum yang terdapat pada bintil akar kedelai tidak ada ataupun sangat sedikit sekali, sehingga penan amam benih kedelai pada lahan yang akan digunakan belum pernah ditanami kedelai, maka perlu melakukan menambahan bakteri tersebut. Caranya sebaiknya benih kedelai dilakukaninokulasi Rhizobium dahulu dengan memberi inokulum Rhizobium seperti Rhizoplus atau Legin sebelum ditanami.
Inokulasi pada tanaman kedelai sangat penting sekali, karena dengan memasukkan bakteri Rhizobium maka bintil akar pada akar tanaman kedelai akan berkembang. Dimana bintil akar tersebut itu adalah koloni dari bakteri Rhizobiumjaponicum.
Rhizobium ini mempunyai sifat yang dapat mengikat Nitrogen yang ada di
udara, terutama udara dalam tanah sehingga tersedianya Nitrogen bagi
tanaman.Dengan cukupnya Nitrogen yang dapat disediakan oleh bintil akar
ini sehingga dapat menghemat pemakaian pupuk Urea.Pemakaian pupuk Urea
hanya pada saat awal tanam saja karena pada saat itu bintil akar belum
aktif sampai umur tanaman 3 minggu. Proses inokulasi tersebut diharapkan
dapat melancarkan aktifitas metabolisme tanaman, sehingga pertumbuhan
dan hasil tanaman meningkat.
Langkah -langkah cara menginokulasi Rhizobium pada benih kedelai :
- Persiapkan benih kedelai akan di tanam sesuai kebutuhan.
- Persiapkan juga inokulan Rhizobium dengan mempergunakan tanah bekas tanaman kedelai dengan komposisi 1 bagian tanah bekas pertanaman kedele dan 10 bagian benih kedelai.
- Masukkan inokulan kedalam benih kedelai yang sudah diperciki dengan air. Aduk dan Usahakan agar inokulan tadi tercampur rata dan menempel pada benih kedelai.
- Kalau Bakteri Rhizobium atau tanah yang mengandung bakteri Rhizobium telah menempel sempurna pada semua biji kedelai, segera lakukan penanaman pada lahan yang telah disediakan.
- Dijaga agar benih yang sudah diinokulasiini tidak terkena sinar matahari langsung.
- Pemakaian benih yang sudah diinokulasi ini jangan lebih dari 6 jam.
Selain itu kualitas benih sangat menentukan keberhasilan usaha tanaman
kedelai.Pada penanaman kedelai, biji atau benih ditanam secara
langsung,sehingga apabila kemampuan tumbuhnya rendah, jumlah populasi
persatuan luas akan berkurang. Di samping itu, kedelai tidak
dapatmembentuk anakan sehingga apabila benih tidak tumbuh, tidak
dapatditutup oleh tanaman yang ada. Oleh karena itu, agar dapat
memberikanhasil yang memuaskan, harus dipilih varietas kedelai yang
sesuai dengankebutuhan, mampu beradaptasi dengan kondisi lapang, dan
memenuhistandar mutu benih yang baik. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
dalampemilihan varietas yaitu umur panen, ukuran dan warna biji, serta
tingkatadaptasi terhadap lingkungan tumbuh yang tinggi,
sedangkankebutuhan benih kedelaiberkisar 30 - 40 kg/ha.
Sumber :1. Adisarwanto, T. 2005. Budidaya dengan Pemupukan yang Efektif dan
Pengoptimalan Peran Bintil Akar Kedelai. Penebar Swadaya.
2. Prasastyawati, D. dan F. Rumawas. 1980. Perkembangan bintil akar
Rhizobium javonicum pada kedelai. Bul. Agron. 21(1): 4.
Pengoptimalan Peran Bintil Akar Kedelai. Penebar Swadaya.
2. Prasastyawati, D. dan F. Rumawas. 1980. Perkembangan bintil akar
Rhizobium javonicum pada kedelai. Bul. Agron. 21(1): 4.
Penulis : Ir. ArmanMoenekM.Ed (PenyuluhPertanianMadya)
Sumber Gambar: www.google.com
Baca Juga :
3 komentar:
dimana bisa beli rhyzobium... Ada tmn yg butuh..?
Tksh
semoga sukses
Apakah rhyzobium ada di jual? kalau ada dimana saya bisa membelinya,t kasih
Posting Komentar