Senin, 03 November 2014

Hidroponik, Cara dan Seluk-beluknya (Tekno KRPL)


Lahan Anda sempit, air terbatas, dan malas menyiram satu per satu tanaman dalam pot? Hidroponiklah jawabannya. Karena sifatnya yang praktis itulah, sistem hidroponik akan dikenalkan dalam Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) BPTP Jatim. Hal itu mengingat banyak rumah tangga pelaku KRPL mengeluhkan kesulitan air dan kerepotan dalam menyiram tanaman dalam pot/polibag.
Pada prinsipnya, hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa tanah. Cukup banyak sistem yang berkembang, baik oleh pebisnis maupun para hobiis. Berikut akan dijelaskan secara singkat cara pembuatan hidroponik sistem ‘Lapisan hara tipis (NFT = nutrient film technique)’.
Untuk memproduksi sayur daun kira-kira 160 tanaman, diperlukan bahan: pipa paralon 3” sebanyak 4 batang, keni L 3” 8 buah, bak air 40 liter, 1 set pompa listrik akuarium, gelas plastik bekas sebanyak 160 buah, rajangan batang pohon pakis dan pupuk NPK.
Lubangi paralon sebesar bibir gelas plastik bekas, dengan jarak antar lubang 10 cm. Setelah itu pasang paralon, keni, dan pompa listrik akuarium seperti diragakan pada gambar di bawah.
Cara tanamnya, isi gelas plastik bekas dengan rajangan pohon pakis sepertiganya, letakkan benih sayur daun di atasnya, tutup kembali dengan rajangan pohon pakis kira-kira 1 cm. Jadi, kita tidak perlu repot-repot membuat pembibitan terlebih dahulu.
Masukkan gelas tadi ke dalam lubang pada paralon yang sudah dipasang di atas. Kemudian, larutkan pupuk NPK dengan konsentrasi 1-2 g/liter air, masukkan ke dalam bak penampung sampai di atas pompa listrik akuarium. Hidupkan pompa, dan jadilah.
Air dalam bak penampung harus selalu di atas pompa, agar pompa tidak panas dan cepat rusak. Oleh karena itu, setiap hari harus dikontrol dan ditambah larutan pupuk NPK jika permukaan larutan mulai di bawah pompa. Dalam kondisi yang cukup panas, larutan yang ditambahkan tidak lebih dari 15 liter per hari.
Beberapa catatan tambahan yang perlu diperhatikan:
1.Untuk penghematan, paralon bisa diganti dengan talang plastik “U”. Untuk meletakkan gelas bekas yang sudah diisi media tanam dan benih, gunakan gabus (sterefoam) sebagai penutup talang. Lalu buat lubang sebagaimana pada penggunaan paralon di atas. Untuk daerah perdesaan dapat digunakan bahan-bahan lain, misalnya bambu
2.Kunci keberhasilan terpenting hidroponik terletak pada penggunaan pupuk. Pupuk khusus untuk hidroponik sudah banyak dijual di pasaran. Pada contoh di atas digunakan NPK semata hanya untuk mudahnya saja. Pupuk hidroponik biasanya berbeda antara sayuran daun dengan sayur buah
3.Model yang dicontohkan di atas hanya dianjurkan untuk sayur daun, tetapi bisa juga ditanami sayur buah (cabe, tomat, terung, dll.) asalkan jangan terlalu banyak, cukup di ujung-ujung rangkaian paralon saja
4.Media tanam dari rajangan pohon pakis dapat digantikan dengan bahan-bahan lain, misalnya arang sekam, kerikil halus, atau lainnya. Berdasarkan pengalaman, penggunaan rajangan pohon pakis mempunyai efek yang baik terhadap tanaman
5.Pemasangan paralon harus cukup datar, agar aliran air (yang sudah dicampur pupuk) tidak mengalir terlalu cepat. Ketinggian air mencelup gelas cukup 1-2 cm. (SH)

Baca Juga :
- Menjaga Kwalitas Rimpang Temulawak
- Kembung Perut pada Kambing dan Cara Pengendaliannya

5 komentar:

M.Munif mengatakan...

Ini Patut Dicoba kalau sudah di rumah

M.Munif mengatakan...

Ini Patut Dicoba kalau sudah di rumah

DKPP Kab Kediri mengatakan...

Setuju Pak Munif ... diniati rekreatif yg menghasilkan. Semoga bermanfaat.

Unknown mengatakan...

banyaknya artikel yang ada disini memiliki kualitas content yang bermanfat bagi saya, tak heran bila blog pertanian ini ramai pengunjung? salam sukses

Unknown mengatakan...

Terimakasih informasinya Jelly Gamat Walatra G Sea