Pembuatan dan Pengkayaan Bokashi
I. PEMBUATAN BOKASHI
Bahan yang diperlukan :
1. Air :
disesuaikan dengan kelembaban bahan baku
2. Tetes : 1L
3. Dekomposer : 1-2 L
4. Urine (ternak) : 2-4 L
(kalau ada)
5. Kotoran ternak : 1 ton
(lebih baik jika terdiri dari kotoran sapi 60 %, kambing 20 % dan ayam 20 %)
6. Arang sekam/batok : 50-100 kg
7. Sekam/limbah gergaji : 50 kg
8. Kapur Dolomit : 10-15 kg
9. Dedak : 10-15
kg
Cara pembuatan :
Bahan baku cair dilarutkan dengan 50
– 60 L air
- Bahan baku padat disusun berdasarkan urutan no kecil di bawah (jika bahan baku terlalu kering siram dulu dengan air) kemudian diaduk hingga rata
- Selanjutnya bahan campuran cair disiramkan pada bahan campuran padat dan diaduk lagi hingga rata
- Kemudian dibuat gundukan setinggi 60 cm disiram lagi dengan air dan ditutup (sebaiknya pakai kain)
- Lakukan pengecekan setiap hari dengan memasukkan tangan, bila terlalu panasdibongkar agar dingin dan dikembalikan lagi
Agens hayati yang bisa ditambahkan
pada bahan organik
Agens hayati yang biasa digunakan
untuk penambah pupuk organik adalah : Trichoderma sp. dan Pseudomonas
fluorescens.
- Trichoderma sp. adalah agens hayati kelompok jamur bersifat antagonis dan indofit berfungsi meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit dan mengendalikanpenyakit jamur tular tanah.
- Pseudomonas fluorescens adalah agens hayati kelompok bakteri bersifat antagonis berkembang disekitar perakaran berfungsi mengendalikan penyakit tular tanah yang disebabkan oleh bakteri dari jamur.
II. PENGKAYAAN BOKASHI
A. Pengapuran pada bokashi
Hasil terbaik bokashi adalah memiliki
pH netral atau mendekati alkali. Oleh karena itu bahan organik perlu
ditambahkan pengapuran pada saat proses fermentasi. Kapur yang dapat
digunakan adalah dolomit, kaptan, atau kalsium karbonat.
B. Pengkayaan dengan Nitrogen (N)
Pengkayaan dengan nitrogen dapat
dengan cara konvensional yaitu menambahkan pupuk anorganik seperti urea
pada saat fermentasi. Namun, hal ini dapat menghilangkan “keotentikan”
bokashi itu sendiri sebagai pupuk organik. Selain itu, pengkayaan
nitrogen bisa dilakukan melalui teknik penambahan bahan-bahan organik
dengan kandungan nitrogen tinggi seperti urine hewan, tanaman legume
(jenis polong-polongan misalnya kacang-kacangan, gamal, lamtoro, dll.)
atau bahkan Azolla pinata.. Kita bisa memiilih bahan tambahan
tersebut tergantung bahan mana yang paling mudah didapatkan. Selain
dapat meningkatkan kandungan unsur nitrogen pada produk akhir,
penambahan bahan organik kaya nitrogen ini dapat mempengaruhi nilai C/N
bahan bokashi sehingga dapat mempercepat proses fermentasi.
C. Pengkayaan dengan Fosfor (P)
Pengkayaan dengan Fosfor dapat
dilakukan dengan mencampurkan fosfat alam (batu fosfat/rock phosphat)
sebanyak 5 % pada saat fermentasi. Sumber lain dapat digunakan juga
tepung tulang (2-4 % fosfor), kotoran kelelawar/burung laut(guano),
pohon pisang (1-2 % fosfor). Namun penggunaan fosfat alam kandungan
rendah (< 11 %) masih paling banyak digunakan karena mengandung juga
kalsium dan unsur mikro yang cukup tinggi.
D. Pengkayaan dengan Kalium (K)
Serbuk granit seperti feldspar, kulit
buah jarak pagar, kulit dan batang pisang (34-42 % kalium), kulit
kentang, rumput laut dan bakung air adalah bahan-bahan alami yangdapat
ditambahkan sebagai pengkaya bokashi dalam hal unsur hara kalium.
Tabel 1. Kandungan unsur
kalium berbagai bahan organik
Jenis Limbah
|
K2O (%)
|
Kotoran hewan :
| |
Ayam
|
0,40
|
Sapi
|
0,10
|
Kuda
|
0,40
|
Domba
|
0,45
|
Kambing
|
0,17
|
Kerbau
|
0,34
|
Limbah Pertanian
| |
Kulit jarak pagar
|
8,67
|
Jerami
|
1,67
|
Ampas sagu
|
0,07
|
Gulma dan tanaman liar :
| |
Babandotan
(A. Conyzoides var. hirtum Lam) |
2,03
|
Pangkasan ki pahit
(T. Diversifolia Hamsley A Grey) |
2,29
|
(Sumber : Materi
Pelatihan Pembuatan dan Pengkayaan Bokashi yang disampaikan di Kelompok
Tani "Tani Rukun" Desa Bendo, tanggal 10 September 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar